Romantika Hujan


Minjem di sini

"Rinai hujan basahi aku
 Temani sepi yang mengendap
 Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu"

Sepenggal lirik yang selalu sukses membuat saya galau ketika hujan turun dengan cantiknya di bumi pertiwi.Bagaimana tidak, hujan selalu mempunyai cerita sendiri antara aku dan dia. Dia yang sudah satu tahun lebih mengisi sebuah ruang kecil di hati ini.

Hujan selalu mengiringi pertemuan kita, dari awal kita jalan sebelum jadian pun hujan sudah menyapa dan menjadi teman ketika kita melangkahkan kaki ke suatu tempat. Aku masih ingat saat itu Sabtu sore kamu menjemputku dan mengajakku untuk sekedar duduk-duduk menikmati bakso bakar di Alun-Alun Kidul Kota Surakarta. Waktu itu kita tidak berdua, ada seorang temanku yang turut ikut ke sana. Dari awal kita berangkat pun kita sudah disapa oleh gelapnya langit disore itu, tapi kita tetap berangkat, toh mendung tak selalu merupakan pertanda akan turun hujan. Dan setibanya di sana,
langit semakin gelap, dan gerimis pun mulai datang, kita pun segera mencari tempat berteduh. Dan tak lama setelah itu hujan turun dengan derasnya dan tak lupa kilat dan petir pun turut menemani sang hujan. Saat itu kau hanya menertawakan wajahku yang ketakutan saat kilat dan petir saling bersautan, iya aku paling takut dengan dua hal tersebut. Kita tak banyak berbicara, karena selain kita terlalu fokus menghilangkan rasa pedas karena memakan bakso bakar, aku sendiri terlalu fokus untuk tidak menatap kilat yang muncul dengan tak sopan. Maghrib pun mulai datang, tapi hujan belum memberi sinyal apapun kalau dia akan segera pergi. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya hujan pun perlahan pergi dan meninggalkan gerimis untuk melanjutkan tugasnya, dan kita memilih untuk segera pulang. Hujan yang tadi datang meninggalkan udara dingin yang menusuk, dan saat itu aku lupa untuk membawa jaket, dan tiba-tiba kamu melepaskan jaketmu dan memberikannya padaku. Awalnya aku menolak, tapi karna kau memaksa akhirnya aku pun mau memakainya. Dan akhirnya kita menyusuri jalanan Solo berdua, malam ini indah, karena aku bisa lebih dekat dengamu, ditambah indah lagi karena disepanjang jalan kau selalu mengucapkan kata-kata romantis, yang menurutku lebih cocok jika dikatakan sebuah gombalan.

Kisah kita dengan hujan pun terus berlanjut sampai kita jadian, sehari setelah jadian aku memutuskan untuk pulang sebentar ke rumah orang tuaku di Jepara, dan beberapa hari kemudian aku pun kembali ke Solo, dan saat itu aku memintamu untuk menjemputku di depan kampus, kau pun meng iya kan, dan segera berangkat  dari rumahmu yang berjarak sekitar 1 jam untuk menuju Solo, dan seperti pertana kali kita jalan, hujan pun kembali datang. Hujan yang cukup deras namun tanpa petir dan kilat. Dan tak lama setelah itu kita bertemu di depan kampus, dan setelah kau mengantarkanku sampai kost, kamu pun pamit untuk langsung pulang, karena waktu itu ibumu meminta kau untuk langsung pulang. Saat itu aku tak tau bagaimana keadaan jalan menuju rumahmu. Ku kira jalan menuju rumahmu merupakan jalan ramai dan banyak pemukiman sepanjang jalan, namun kenyataannya jalan yang kau lewati jalan yang sepit dengan pemukiman yang sangat jarang dan minim penerangan, bahkan untuk mencapai rumahmu harus melewati hutan-hutan yang saat siang pun terlihat menyeramkan, ah saat aku mengingat itu aku jadi tak enak hati padamu, bagaimana kamu mau pergi ke Solo hanya untuk menjemputku, padahal saat itu hujan turun dengan derasnya dan diiringi dengan angin yang cukup kencang. Dan saat itulah, yang membuatku benar-benar menyayangimu.

Dan kisah kita dengan hujan terus berlanjut hingga sekarang, hujan selalu membawa kisah manis diantara kita, entah sudah berapa puluh kali kita menikmati hujan diemperan toko. Bahkan ketika pergi dan hujan tak menemani, rasa rindu akan turunnya hujan pun muncul, ah hujan itu memang manis, manis karena aku bisa menikmatinya bersamamu.

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Best Article Blogger Energy"

16 komentar:

  1. Ngomongin hujan, kayaknya kurang lengkap kalau nggak ada bau tanah yang basah karena hujan.

    Dulu, waktu masih kecil sering banget hujan-hujanan. Dan yang diinget dari hujan itu adalah bau tanahnya.. abis itu masuk angin

    BalasHapus
  2. Cie...cie... siapa tuh??
    Ehem... kenangan yang sangat manis banget tuh...

    BalasHapus
  3. aaseeeek banget ya ..
    bener2 gentle mau ngasih jaket buat kamu sehabis ujan setelah maghrib di saat itu. dan perjalanannya yang begitu jauh, hanya demi menjemput kamu itu udah bukti kalo dia sayang ...
    ciyeeee.. lagi2 ujan jadi saksinya~

    BalasHapus
  4. ahh, baca kisahmu jadi inget kisahku dulu sama hujan juga...hehehe..so sweet bangett, bersyuukur y masih ada saat saat manis karena guyuran hujan...karenamu, aku jadi punya inspirasi buat ikutan best article...besok tuliss ahh :D

    BalasHapus
  5. ehemmm yang lagi mengingat kenangan indah nan romantis di kala hujan.
    memang indah ya kebersamaan bareng org yg disayang.
    tapi aku gak suka hujan, soalnya puyeng2 kepalanya kalo kena hujan
    :-(

    Bakso bakar di alun2 kidul surakarta?
    aku juga pernah.
    murah tapi enaaakkkk

    BalasHapus
  6. Begitu banyak cerita saat Hujan dan rindu yg tak berkesudahan. #hazeeeg

    Cieee... Siapa tuh.. (,--)/
    So sweet2 di depan emperan toko..

    BalasHapus
  7. setiap rintik hujan seperti membawa satu kenangan kembali dan memaksa untuk diingat (y)

    tapi yang pasti makan bakso bakar lebih enak daripada kehujanan :D

    BalasHapus
  8. Semua cewek emeng gitu ya? Sok gak mau dipakein jaket waktu hujan, padahal emang mau seolah olah dipaksa sama cowok. Huh banget.

    Cowoknya keren tuh, jangan dilepas lagi, mental ojek dia udah kebentuk. Ojek pribadi yang peduli sama kamu.

    Ngebayanginnya aja serem, apalagi bener2 ada dan liat perjalanan rumah cowoknya

    BalasHapus
  9. Hujaaaaan.
    Terlalu banyak fans nya ya di kalangan makhluk hidup.

    Dan hujaaaan.
    Selalu di ikutsertakan dengan kenangan.
    Ntah itu manis, pahit, asem, atopun nano nano.

    Bener-bener dasar hujan.
    Aroma nya penuh deru di pelungan hati manusia.

    BalasHapus
  10. keren yah, hujan berperan besar dalam hubungan kamu. kok bisa sih momen2 penting kamu dan dia selalu pas dengan hujan? ah jadi pengen hujan hujanan bareng sama pacar. eh, tp gue gk punnya, huhu.

    oya, saran ajah,. kata ganti untuk pacarmu itu kadang kamu pake "dia" dan "kau". kalo bisa sih di samain aja dr awal. hehe saran ajah. :-D

    BalasHapus
  11. Banyak hal yang bisa nyimpen kenangan melebihi ingatan kita sendiri, salah satunya Hujan..
    Romantika hujan :(
    Ahh inget dia - -'

    BalasHapus
  12. romantis ceritanya,walau hujan tetapi tidak jadi penghalang,,basah donk..hehe
    salam kenal sob

    BalasHapus
  13. Hujaaan, aku juga suka sukaaa banget sama hujan :D

    BalasHapus
  14. ciieee yg mum bakco bareng, ciiieee yg dijaketin, ciiee yg hujan hujanan bareng, sweeeettt banget ceritanya, hhmm hujan memang selalu membawa cerita bersama dia, sama seperti senja, nah :D

    BalasHapus
  15. nikahin dia !!!!!!!!!!!!!!!!!!. hehehehe. kalau gue sih ogah disuruh jemput gitu :P

    BalasHapus
  16. :v ketoke aku masih ingat2 gmna gitu, pas di alkid~

    BalasHapus

Sumbangan komennya kakak.... Dan tunggu feedback dari saya :)

Diberdayakan oleh Blogger.