Kota Vs Desa

Postingan kali ini bukan mau ngebandingin bagaimana sikap maupun budaya antara orang kota dan orang desa. Postingan ini akan memuat perbedaan rumah kota dan rumah desa. Gue sebagai remaja labil yang udah sering melakukan perpindahan rumah dan perpindahan hati cukup merasakan enak enggaknya tinggal disuatu lingkungan kota maupun desa. Sejak gue lahir sampai sekarang gue udah beberapa kali mengalamin perpindahan. Gue pernah tinggal di kota besar dan modern seperti Makassar, dan gue juga pernah tinggal disebuah kota kecil yang ga ada Mall sama sekali bernama Jepara. 

Dulu di Makassar gue sering pindah rumah tapi tetap dalam wilayah kota Makassar yang artinya masih dalam lingkungan kota besar. Sedangkan di Jepara gue juga beberapa kali mengal;ami perpindahan, mulai dari yang lumayan kota, agak kota, sampai yang bener-bener pedalaman kaya rumah gue yang sekarang yang kalo temen gue bilang "Omahmu ki ora nang bumi, iki mboh planet opo yo aku ra mudeng" iya saking jauhnya dari jalan raya(kalo ke jalan raya sekitar 20menit) temen gue ngejudge rumah gue itu udah bukan di bumi lagi. Sebenernya gue juga bingung kenapa bokap gue kalo pindah bukannya semakin kota tapi malah semakin mendalam, dan belakangan gue sadar, mereka mungkin sudah sumpek dan terlalu tua untuk menikmati hiruk pikuk kota besar, dan gue cukup bisa menerima.

Tinggal di kota besar  dan di desa itu sama-sama ada enak dan ga enaknya, dan di sini gue akan menjabarkan enak dan ga enaknya tinggal di kota maupun di desa

Enaknya di desa itu....

1.  Sehat

Iya hidup di desa itu sehat, masih banyak pepohonan dan kendaraan dan pabrik pun jarang jadi paru-paru kita cukup terselamatkan, selain itu kita bisa bersepeda tanpa harus takut kelindes bus-bus yang biasanya kebut-kebutan, tanah pun masih luas, kita bebas berolahraga di tempat terbuka dengan dikelilingi pemandangan yang aduhai.

2. Hemat dan Menguntungkan

Sumber gambar di sini

 Hidup di desa itu hemat. Selain karna emang jarang ada yang jual makanan dan memaksa kita untuk bisa makan apa yang ada selain itu dengan tinggal di desa berarti tanah murah, dan itu artinya tanah rumah kita luas dan artinya lagi tanah luas itu bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai macam tanaman yang menguntungkan. seperti halnya lingkungan rumah gue sekarang, di belakang rumah gue terdapat berbagai tanaman, mulai dari ubi, cabe, kangkung, sampai rambutan dengan buah yang sangat banyak dan dengan rasa yang manis pun ada, jadi selain hemat ini juga bisa menjadi lahan uang tambahan.

Tapi meskipun gitu punya rumah di desa juga ga enaknya, Ga enaknya di desa itu....

1. Jauh dari mana-mana

Ini yang membuat gue agak kagok waktu pertama pindah, di mana gue yang berlatar belakang biasa tinggal di kota besar yang serba ada mendadak harus tinggal di desa yang jauh dari jalan raya dan keramaian. Ini buat gue yang seorang pemilih makanan jadi kesulitan. Dulu kalau gue lagi pengen beli Ayam Lamongan ataupun Ayam KaeFCi tinggal keluar dikit udah tersedia sedangkan untuk sekarang gue harus nyari ke kecamatan di kota lain dan itupun ga ada yang jual, ini ngenes banget. Gue juga suka bingung nyari konter yang jual pulsa modem dan ini memaksa gue buat keluar selama 20 menit untuk mendapatkannya. Mau beli es krim? Sama! gue harus ke kecamatan lain dulu untuk bisa beli es krim.

2. Ga bisa pulang malem

Ya meskipun gue bisa dibilang jarang bahkan hampir ga pernah pulang malem tp ini juga tetep jadi masalah kalau bulan Ramadhan tiba. Ya seperti orang pada umumnya tiap bulan puasa pasti ada aja ajakan buat buka bareng, dan buka bareng pasti malam dong ga mungkin siang, dan kalo buka bareng minimal pulang itu jam 8, ini jelas masalah banget! Rumah gue jauh, dan yang terpenting jalan menuju rumah gue itu ga ada lampunya padahal rumah gue ngelewatin persawahan dan kebun tebu yang panjang dan ditambah lagi akses jalan yang bisa dibilang rusak parah.

3. Susah signal

sumber gambar di sini

Dan inilahhh masalah yang paling gue khawatirkan, SUSAH SIGNAL BRO! Sebagai kaum LDR (kalo di rumah) ini menjadi momok yang menakutkan buat gue, dan ini sukses bikin gue sering berantem gara-gara sms pending dan sms telat masuk, tapi entah mengapa untuk signal modem bisa dibilang lumayan lancar, tapi untuk hp, ah sudahlah..

Nah itu hal-hal yang enak dan ga enak kalo tinggal di desa, nah untuk tinggal di kota berikut penjabaran enak ga enaknya

Enaknya tinggal di kota tuh...

1. Mudah ke mana-mana dan mendapatkan apapun

Iya kalo tinggal di kota itu enak, mudah untuk ke mana-mana, mau maen ke wisata? deket karena emang biasanya tempat wisata itu lebih banyak di kota daripada di desa. Mau belanja? tinggal melangkahkan kaki dikit juga udah nyampe minimarket atau bahkan supermarket. Butuh ini itu juga mudah. Dulu waktu gue masih di Makassar kalau pengen main juga gampang banget tinggal keluar bentar udah nyampe di taman bermain atau Mall.

2. Bisa pulang malem

Nah kalo di kota gue emang ga perlu takut untuk pulang malem karena di jamin tiap jalan pasti ada lampunya dan seperti yang kita ketahui bersama di kota itu ga ada sawah, selain itu pulang malem pun udah dianggep biasa oleh masyarakat kota. Coba aja kalian yang rumahnya di desa pulang malem tiap hari, di jamin ga lama kemudian akan menyebar gosip yang kurang menyenangkan, nah di kota? emang gue pikirin!

3. Signal gampang

Nah kalo di kota sih kaum LDR ga akan gusar untuk masalah signal, karena pasti signal dari provider apapun selalu ada dan anti pending kecuali kalau emang lagi bermasalah.

Tapi tinggal di kota itu juga ada ga enaknya, Ga enaknya di kota tuh...

1. Paru-paru terancam

sumber gambar di sini

Sudah menjadi rahasia umu kalau di kota itu penuh dengan asap entah asap rokok, kendaraan, ataupun pabrik-pabrik. Ini bener-bener mengancam kesehatan paru-paru kita bro! selain itu lahan yang sempit dan kurangnya lahan terbuka hijau membuat kita agak susah untuk berolah raga sambil menghirup udara segar, dan yang pasti kita ga bisa bebas bersepeda di kota!

2. Boros

sumber gambar di sini

Ini nih yang paling ga enak, BOROS! Apa-apa harus beli, apa-apa harus uang, mau kencing juga harus bayar. Coba kalo di desa, kalo lagi keluar rumah dan mendadak kebelet tinggal lari bentar ke sungai ataupun kebun-kebun yang ada dan itu gratis.

Apa lagi ya, kayaknya segitu aja deh, gue nyadar tulisan ini udah terlalu panjang dan menjenuhkan, jadi ada baiknya kalau gue akhiri. Di mana pun kita tinggal semua pasti ada enak ga enaknya tinggal gimana kita menikmati itu semua. Salam unyu dari gue orang yang ga unyu. Wassalam...